kinect xbox

April 19th, 2015

Kinect adalah perangkat input untuk mendeteksi gerakan yang diproduksi oleh Microsoft untuk Video Game XBOX 360 dan PC dengan system operasi Windows. Dengan menggunakan kamera yang mirip dengan webcam, memungkinkan Kinect untuk menangkap gerakan pengguna yang akhirnya pengguna tidak perlu menyentuh secara langsung controller game. Cukup dengan melakukan gerakan-gerakan yang alami.

Kinect di luncurkan di Amerika Utara pada tanggal 4 November 2010, di Eropa pada tanggal 10 November 2010, di New Zealand, Australia dan Singapura pada tanggal 18 November 2010 dan di Jepang pada tanggal 22 November 2010.

Kinect dibangun dengan menggunakan teknologi sofware yang dikembangkan secara internal oleh Rare, sebuah perusahaan game dibawah Microsoft Game Studios milik Microsoft. Kamera pada kinect mampu mengembangkan sebuah sistem yang mampu mengartikan gerakan secara tepat, yang akhirnya memungkinkan pengaturan tanpa tangan pada perangkat elektronik dengan menggunakan proyektor infrared dan camera dan sebuah microchip untuk mendeteksi gerakan obyek dalam 3 dimensi.

 

Sensor Kinect terdiri dari sebuah horizontal bar yang terhubung pada kaki kecil dengan sebuah poros yang dilengkapi motor dan didesain memanjang diatas atau dibawah video display. Alat ini memiliki sebuah kamera RGB, sensor kedalaman dan multi-array michrophone yang dilengkapi software, yang mampu menyajikan pengenalan secara 3D pada seluruh tubuh dan juga kemampuan pengenalan suara.

Sensor kedalaman terdiri dari proyektor laser infrared yang dikombinasikan dengan sensor CMOS yang menangkap data video dalam bentuk 3D pada kondisi cahaya ambien. Jarak penginderaan dari sensor kedalaman dapat diatur, dan software Kinect secara otomatis mampu melakukan kalibrasi pada sensor berdasarkan gameplay dan lingkungan fisik pemain, mampu mengakomodasi adanya furnitur atau halangan lainnya.

 

 

 

Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Kesehatan

April 15th, 2015

Teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengolah berbagai macam informasi. Teknologi informasi saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting yang dapat menunjang berbagai macam aktifitas. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan zaman menuntut berbagai macam aktifitas manusia menjadi lebih cepat, praktis, akurat dan efisien. Dengan adanya teknologi informasi dapat memudahkan perkerjaan manusia. Hal ini dikarenakan manfaat teknologi informasi tidak terbatas dalam satu bidang saja. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan.

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan tentu saja memerlukan alat yang dapat menunjang kinerja petugasnya. Contohnya dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, rekam medis, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Hampir semua petugas yang bertugas menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Misalnya petugas rekam medis, baik itu pada bagian pendaftaran, coding, filling dan pelaporan.

Pada bagian pendaftaran pasien, petugas rekam medis menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk meng-entry data pasien (nama, alamat, tanggal lahir, dll), mengecek pasien (nomor rekam medis, bangsal, dll). Pada bagian coding Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) digunakan petugas untuk meng-entry kode penyakit yang diderita pasien. Pada bagian filling untuk mencari berkas pasien, mengetahui keaktifan berkas rekam medis pasien. Pada bagian pelaporan, informasi yang berada dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) digunakan sebagai bahan pembuatan laporan yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan di rumah sakit.

Selain Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang digunakan di rumah sakit, ada juga Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang saat ini makin marak digunakan di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) sendiri merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mengolah data pasien yang berkunjung ke puskesmas, seperti Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Terapi, Diagnosa Penyakit, Pengobatan serta pemeriksaan penunjang lainnya yang selanjutnya akan disimpan kedalam database.

Di puskesmas petugas yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) tidak terlalu banyak dan kompleks. Hal ini dapat dilihat dari isi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) itu sendiri bila dibandingkan dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang. Walaupun begitu baik SIMRS dan SIMPUS memiliki fungsi yang sama.
Saat ini SIMRS dan SIMPUS sedang banyak dilakukan pengembangan karena sudah banyak rumah sakit dan puskesmas yang mulai menggunakannya. Tentu saja dalam perkembangannya SIMRS dan SIMPUS mengalami beberapa hambatan.

Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di rumah sakit antara lain :
1. Kurang siapnya rumah sakit dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2. Data yang tersedia belum dalam bentuk elektronik
3. Pergantian kebijakan yang sering dilakukan secara tiba-tiba dapat menimbulka kekacauan.
4. Koordinasi unit lebih terfokus pada unit masing-masing
5. Penyesuaian petugas dengan perbuhanan pola kerja dari manual ke komputerisasi
6. Pemahaman SDM yang belum merata

Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas antara lain :
1. Infrastruktur Puskesmas
Puskesmas memang identik dengan fasilitasnya yang lebih sedikit dan tergolong fasilitas jaman dahulu. Tidak sedikit puskesmas yang masih memiliki satu atau dua komputer saja, dan tak jarang tidak mencukupi untuk keperluan pemakaian sehari-hari di puskesmas. Mulai dari penulisan laporan-laporan dengan komputer, menyimpan berbagai data. Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu masalah sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan puskesmas pun masih dinilai kurang karena sering terjadi kehilangan, dan biasanya puskesmas masih menggunakan bangunan tua.
2. Permasalahan Manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang khusus menangani satu bagian tertentu. Misalnya tidak adanya petugas yang bertanggung jawab di bagian komputer. Kondisi seperti inin nantinya akan menimbulkan masalah untuk menentukan penanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian. Kendala seperti ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.
3. Sumber Daya Manusia
Masalah yang paling sering ditemukan di puskesmas adalah masalah sumber daya. Kebayakan karyawan puskesmas merupakan karyawan yang sudah bekerja sejak lama sehingga terbiasa dengan sistem manual dibandingkan dengan komputer. Tidak jarang juga ditemukan petugas puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer karena biasanya kemampuan mengoperasikan komputer dipelajari sendiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang tidak pada fungsinya.

Sumber:
http://nomensenbanunaek.blogspot.com/2014/10/2.html
http://annaindria.blogspot.com/2012/05/sistem-informasi-management-rumah-sakit.html

  • About

    This is an area on your website where you can add text. This will serve as an informative location on your website, where you can talk about your site.

  • Blogroll
  • Admin
- online valtrex order - buy asacol - spy a cell phone - generic levitra -